Hermiza Akmal, S.Ag

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

Sang Idolaku

Sang Idolaku

(Bag. Ke-1)

By. Hermiza Akmal

MAN 3 Kota Padang Panjang

Akmal, demikian nama yang diberi oleh kakek dan nenekku untuk seseorang yang Aku dan saudara-saudaraku memanggil beliau Buya (Ayahku). Beliau lahir di Bukittinggi tanggal 10 Oktober 1938 M. Buyaku seorang pria yang gagah, baik hati, dan supel dalam bergaul. Hobi Beliau membaca, di antaranya majalah Panji Masyarakat dan koran Haluan semasa Beliau, setiap hari habis dilahap dari halaman pertama sampai terakhir.

Koleksi buku Beliau yang berbau agama sangat banyak, mulai dari Tafsir Al-Azhar karangan Buya Hamka dari Juz pertama sampai juz tiga puluh, satu set Fiqih Sunnah dari juz pertama sampai juz lima, dan masih banyak lagi buku-buku agama yang Beliau miliki termasuk bahasa arab yang Beliau pelajari secara otodidak.

Latar belakang pendidikan Buyaku, semuanya umum, yaitu SD, SMP, SMA, dan Universitas Indonesia Jakarta. Sekalipun secara formal Buyaku pendidikannya umum, tapi semangat Beliau untuk mempelajari, memahami, dan mengamalkan ajaran agama Islam sangat tinggi. Koleksi buku-buku Islami yang terpajang di tiga lemari di rumah, menjadi bukti kesungguhan Beliau untuk belajar, belajar, dan belajar secara otodidak.

Profesi Buyaku semasa hidup adalah seorang dai yang memberikan pencerahan bagi masyarakat di Kota Padang Panjang, yaitu menyampaikan amar ma’ruf nahi munkar dari satu masjid ke masjid yang lain, bahkan sampai melanglang buana ke Pulau Punjung (Dharmasraya) yang pada waktu itu masih masuk ke dalam Kabupaten Sawahlunto Sijunjung.

Sedangkan ibuku Nurhayati Taher, yang biasa kami panggil Beliau Ummi, lahir tanggal 20 Mei 1943 di Pangian Lintau Buo Kabupaten Tanah Datar Provinsi Sumatera Barat. Beliau adalah seorang wanita pekerja keras yang tidak senang dengan pandangan orangtua semasa itu bahwa wanita tidak perlu sekolah tinggi-tinggi karena nanti akan ke dapur juga, sehingga pola pikir orangtua itu berdampak kepada Ummiku, di mana Beliau tidak dibolehkan lagi sekolah setelah tamat SMP dan disuruh untuk mau menerima pinangan laki-laki yang sekampung dengannya, Ummiku menolak secara baik.

Ummiku belum terniat untuk menikah karena sangat besar cita-cita untuk menjadi bidan. Kakek dan nenekku di pihak ummiku waktu itu termasuk orang yang beruang (kaya) dengan memiliki sawah dan ladang yang luas serta berdagang kain dasar. Karena Ummiku tidak mau menerima pinangan itu. Akhirnya, orangtuanya mengancam bahwa tidak akan membiayai jika tetap mau sekolah.

Ummiku yang punya kemauan yang keras, tidak patah semangat dengan keputusan orangtuanya yang tidak mendukung untuk bersekolah. Beliau pergi bekerja di sawah orang, hasil kerja keras itu Beliau tabung untuk biaya sekolah, akhirnya Ummiku melanjutkan ke sekolah Bidan di PKO (Rumah Bersalin) milik Ibu Jawanis, yaitu Ibunda dari mantan Menteri Agama RI, Bapak Tarmizi Thaher.

Lokasi PKO (Rumah Bersalin) itu berseberangan jalan dengan Rumah Sakit Islam Ibnu Sina (Yarsi) Kota Padang Panjang yang sekarang telah disulap oleh pemiliknya menjadi Masjid Jihadul Walidain Kelurahan Bukit Surungan Kota Padang Panjang.

Tiga tahun lamanya Ummiku menimba ilmu di sekolah bidan, akhirnya Beliau melamar bekerja di rumah sakit umum Kota Padang Panjang. Alhamdulillah Beliau diterima bekerja di sana. Di samping Bidan di rumah sakit umum, Beliau diajak pula untuk bekerjasama oleh Ibu Jawanis di PKO Rumah Bersalin miliknya.

Ummiku menjalani profesi Beliau sebagai bidan dengan senang hati, sekalipun orangtua Beliau tidak peduli dengannya sewaktu sekolah bidan dulu, Ummiku tetap mengirim dan membelikan segala sesuatu yang disukai oleh orangtuanya ketika menerima gaji setiap bulan.

Perilaku menggauli orangtua secara baik, hal ini bisa diaplikasikan oleh ummiku dalam kehidupannya karena Beliau sering mendengar pengajian-pengajian yang diadakan di masjid dekat rumahnya. Memang ilmu itu harus selalu ditambah, iman selalu diperbaharui dan ditingkatkan kualitasnya agar masalah apapun yang dihadapi, semuanya dikembalikan kepada Allah sebagai bentuk ujian keimanan dari-Nya.

Buyaku dan Ummiku menjadi idola bagiku karena banyak prinsip hidup yang baik dan membangun dalam diri mereka berdua. Semoga Buyaku yang telah berpulang ke rahmatullah pada tahun 1983, segala kebaikan yang Beliau lakukan semasa hidup, diterima sebagai amalan yang sholeh di sisi Allah Swt, segenap dosanya diampuni, arwahnya di tempatkan pada tempat yang mulia di sisi-Nya. Sedangkan Ummiku yang masih Allah beri kesempatan hidup, Allah beri keberkahan dari sisa umur Beliau hendaknya. Aamiin ya Rabbal ‘Aalamiin...

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Sastrawan muslimah yang ku kenal hari inii

13 Mar
Balas

Kas...Uni belajar menulis, banyak nanti masukan dari berbagai pihak tentang kekurangan dalam setiap tulisan Uni. Jangan dicemoohkan Kas...Terima kasih supportnya Kas...

13 Mar

Alhamdulillah tulisanmu yg ketiga indah sekali kk mudah mudahan kehidupan nyata ini akan banyak melahirkan pemikiran 2mu yg bernas dgn ditunjukan dirimu menulis dan menulis terus menerus semangat doaku menyertaimu kk

13 Mar
Balas

Terima kasih supportnya adikku sayang...Doamu diharapkan selalu...

13 Mar

Alhamdulillah tulisanmu yg ketiga indah sekali kk mudah mudahan kehidupan nyata ini akan banyak melahirkan pemikiran 2mu yg bernas dgn ditunjukan dirimu menulis dan menulis terus menerus semangat doaku menyertaimu kk

13 Mar
Balas

terharu ndri dek membaca cerpen indah bunda...semoga semua amal kebaikan buya dan ummi bunda diterima sisiNya..aamiin

12 Mar
Balas

Aamiin ya Rabb...Terima kasih Hendri...

12 Mar

Semangaaaaat bukkk..

13 Mar
Balas

Syukran supportnya Yemiiiii...Hehehe

13 Mar

Ceritanya menarik, pantas, buah jatuh tak jauh dr pohonnyaditunggu cerita berikutnya ya Buk....

14 Mar
Balas

Terima kasih supportnya Buk...Insya Allah dilanjutkan Buk...

14 Mar



search

New Post